Rabu, 21 Desember 2011

KASIH SAYANG HIJAIYAH DALAM PERJALANAN

Bismillahirrohmanirrohim ...

Subhanalladzi sakhkhorolana hadza wamakunna lahu muqrinin, inna ila robbina lamunqolibun ...

Ku mulai perjalanan jihadku ditemani si biru gagah menuju medan banting tulang dan cucuran keringatku di wilayah jakarta timur. Kulewati kilometer demi kilometer dengan bias cahaya matahari pagi yang hangat.

“Hmm... semoga hari ini adalah hari yang lebih baik bagiku dan bagi mereka. (gumamku melihat para pengendara disekitarku).

Berselang sekitar 50 menit, masih dijalan raya bogor aku telah sampai di pertigaan lampu merah jalan raya bogor dan jalan baru arah margonda. Kemudian kudahului sebuah motor bebek didepanku lewat sebelah kanan. Ternyata pengendaranya seorang ibu dengan seorang anak usia TK didepan sang ibu. Mungkin tak ada istimewanya, itu hal yang biasa.

“Alif... alif..., ba...ba..., ta...ta..., tsa...tsa..., jim...jim, ha...ha..., kho...kho..., dal...dal..., dzal...dzal...”

Masya Allah, tertegun aku mendengar sang ibu dan anak ini saling sahut-sahutan melafalkan huruf hijaiyah diatas motor bebeknya. Sang ibu mengawali kemudian si anak mengikuti.

“ Ro...ro, zai...zai..., sin...sin..., syin...sin..., sekali lagi syin...syin..., nah bagus”

Semakin berlalunya aku dan si biru mendahului motor bebek itu, maka suara itu hilang dari pendengaranku. Namun aku masih terkesan dengan apa yang aku alami tadi. Subhanallah, orang tua yang begitu luar biasa bagiku mengajarkan buah hatinya untuk selalu belajar dimanapun berada dengan menyenangkan tanpa paksaan, mengajarkan menghargai waktu, mengajarkan berdzikir setiap saat, dan memberikan penghargaan atas kebaikan yang telah dilakukan. Allahu Akbar..

Terima kasih duhai Allah azza wajalla, Engkau selalu memberi perumpamaan-perumpamaan luar biasa untuk hambamu semoga hambamu ini selalu peka untuk merasakan bimbingan darimu. Aamiin

Ahfi309

Kamis 1 desember 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar